Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan
mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu
berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan
perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen.
Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan
akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya
perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang
dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar.
Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam
persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk
dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat
dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap
aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha
menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi
konsumen.
Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy
Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan
waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time
dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time
sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar
berikut:
Global Village
Global
Competition
World Class
Company
Enterprice
Excelence
Fleksibel Produk Bermutu Cost Effective
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 8
Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II),
perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan
menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non
value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak
dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk
membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA:
Non value added activities strategy. Produsen jepang menemui kesulitan dalam memasuki
pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan yang ditempuh oleh produsen
USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk
menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua
penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut strategi
perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage
time time time time
Value-added
activities
Non-value-added activities
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage
time time time time
Value-added
activities
Non-value-added activities
Time and
Motion Study
Acceptable
Quality Level
EOQ
Safety Stock
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 9
Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy,
sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven
Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan teknologi sebagai
pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir
manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan
dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen
dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen.
Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing
Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa
memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap
operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi
tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan
permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk dipakai
dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha
untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat
dari aktivitas bukan penambah nilai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar