Kamis, 28 Oktober 2010

TEMA BARU DALAM AKUNTANSI MANAJEMEN

Lingkungan ekonomi telah mensyaratkan perkembangan praktik-praktik akuntansi
manajemen yang inovatif dan relevan. Beberapa tema baru dalam Akuntansi Manajemen
adalah:
1. Manajemen Berdasarkan Aktivitas (Aktivity Based Management).
Permintaan akan informasi akuntansi manajemen yang lebih akurat dan relevan telah
mengarah pada perkembangan manajemen berdasarkan aktivitas. Manajemen
berdasarkan aktivitas adalah suatu pendekatan di seluruh sistem dan terintegrasi, yang
memfokuskan perhatian manajemen pada berbagai aktivitas, dengan tujuan
meningkatkan nilai untuk pelanggan (customer value) dan laba sebagai hasilnya.
Manajemen berdasarkan aktivitas menekankan pada biaya berdasarkan aktivitas /
Activity Based Costing (ABC) dan analisis nilai proses. Biaya berdasarkan aktivitas
meningkatkan keakuratan pengalokasikan biaya. analisis nilai proses menekankan
pada analisis aktivitas, yaitu mencoba untuk menetapkan mengapa aktivitas dilakukan
dan seberapa baik dilakukan. Tujuannya adalah untuk menemukan cara melakukan
aktivitas yang diperlukan secara lebih efisien, dan untuk menghapus aktivitas yang
tidak memberikan nilai bagi pelanggan.
2. Orientasi pada pelanggan
Manajemen berdasarkan aktivitas memiliki tujuan untuk meningkatkan nilai bagi
pelanggan dengan mengelola aktivitas. Nilai bagi pelanggan adalah fokus utama
karena perusahaan dapat menciptakan keunggulan kompetitif dengan menciptakan
nilai pelanggan yang lebih baik dengan biaya yang sama atau lebih rendah dari pesaing
atau menciptakan nilai yang sama dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Nilai bagi
pelanggan adalah selisih antara apa yang pelanggan terima (produk total) dengan apa
yang pelanggan serahkan (pengorbanan pelanggan).
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 12
3. Manajemen Kualitas Total (Total Quality Management)
Perbaikan berkelanjutan adalah hal yang mendasar sifatnya bagi pengembangan proses
manufaktur yang sempurna. Kesempurnaan manufaktur adalah kunci utama bertahan
hidup dalam lingkungan persaingan global. Filosofi dari manajemen kualitas total,
dimana perusahaan berusaha menciptakan suatu lingkungan yang memungkinkan
pekerjanya menghasilkan produk yang sempurna (zero defect), sedang menggantikan
sikap “kualitas yang dapat diterima” dimasa lalu.
4. Waktu sebagai unsur kompetitif.
Perusahaan kelas dunia mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencapai pasar
dengan cara memperpendek siklus desain, implementasi, dan produksi. Perusahaan
mengirim produk dengan cepat melalui penghapusan waktu yang tidak bernilai
tambah. Pengurangan waktu yang tidak bernilai tambah semakin besar seiring dengan
meningkatnya kualitas. Tujuan keseluruhannya adalah meningkatkan daya tanggap
terhadap pelanggan.
5. Efisiensi
Kualitas dan waktu merupakan hal yang penting, namun peningkatkan dimensi
tersebut tanpa peningkatan laba akan membuat kinerja menjadi sia-sia. Meningkatkan
efisiensi adalah juga hal vital. Biaya adalah ukuran kritikal untuk efisiensi. Agar
pengukuran efisiensi menjadi bernilai, biaya harus ditetapkan, diukur, dan dialokasikan
dengan tepat; lebih jauh lagi, produksi keluaran harus berhubungan dengan masukan
yang dibutuhkan, dan keseluruhan efek finansial perubahan produktivitas harus
dikalkulasi.
6. Bisnis secara elektronik (E-business)
E-business adalah semua transaksi bisnis dan pertukaran informasi yang dijalankan
dengan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi. Perdagangan secara
elektronik (E-commerce) adalah jual beli produk dengan menggunakan teknologi
informasi dan komunikasi. Bisnis dengan cara ini menyediakan kesempatan bagi
sebuah perusahaan untuk memperluas penjualannya di seluruh dunia dan dapat
menurunkan biaya secara siggnifikan jika dibandingkan dengan transaksi dengan
menggunakan kertas.

Meningkatnya Diversifikasi dan Kompleksitas Produk, serta Semakin Pendeknya Daur Hidup Produk Pem

Pemanfaatan komputer untuk memudahkan desain dan pengetesan hasil desain produk
menyebabkan inovasi produk sangat pesat sehingga daur hidup produk (product life cycle)
menjadi semakin pendek.
Computer Integrated Manufacturing
Pemanfaatan komputer di dalam seluruh tahap pembuatan produk, mulai dari tahap desain,
proses produksi, sampai dengan distribusi, mengubah secara mendasar proses pembuatan
produk, dan sistem informasi yang digunakan manajemen di dalam mengelola pabrik.
DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP
KEBUTUHAN MANAJEMEN AKAN INFORMASI AKUNTANSI
Perkembangan teknologi informasi mempunyai dampak terhadap sistem
pengolahan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan manajemen: (a) informasi
biaya produk yang lebih cermat, (b) informasi biaya overhead yang cermat, (c) informasi
biaya daur hidup produk.
RESPON AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP KEBUTUHAN MANAJEMEN
AKAN INFORMASI AKUNTANSI
Untuk memenuhi kebutuhan manajemen akan informasi akuntansidi dalam
perusahaan yang menggunakan teknologi informasi maju, akuntansi manajemen
melakukan berbagai perubahan yang sifatnya mendasar sebagai berikut:
1. Akuntansi manajemen melepaskan dominasi akuntansi keuangan dengan
memfokuskan perekayasaan informasi akuntansi untuk memenuhi kebutuhan
manajemen. Informasi biaya yang dihasilkan akuntansi manajemen tidak sekedar
ditujukan kepada manajemen untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan
(financial reporting) bagi pihak luar perusahaan , namun untuk memungkinkan
manajemen melakukan pengelolaan aktivitas (activity management) berdasarkan
informasi biaya.
2. akuntansi manajemen memanfaatkan teknologi komputer untuk merekayasa informasi
biaya produk yang lebih cermat. Pemanfaatan teknologi komputer ini memungkinkan
pembebanan biaya overhead (overhead cost assignment) kepada produk jauh lebih
cermat, sehingga memungkinkan manajemen melakukan analisis kemampuan produk
dalam menghasilkan laba (product profitability analysis) dan keputusan penetapan
harga jual (pricing decision).
3. Akuntansi manajemen berusaha mencerminkan konsumsi sumber daya dalam setiap
aktivitas untuk menghasilkan produk dengan menerapkan activity-based cost system
(ABC).
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 11
4. Akuntansi manajemen menciptakan target costing untuk memungkinkan manajemen
menerapkan market-driven strategy dalam memasuki pasar dunia. Target costing
adalah perbedaan antara harga jual produk atau jasa yang diperlukan untuk mencapai
pangsa pasar (market share) tertentu dengan laba per satuan yang diharapkan.
5. Akuntansi manajemen menyajikan informasi product life cycle cost untuk
memungkinkan manajemen melakukan strategic cost analysis. Product life cycle
costing adalah sistem akuntansi biaya yang me nyediakan informasi biaya produk bagi
manajemen untuk memungkinan manajemen memantau biaya produk selama daur
hidupnya.

Meningkatnya Tuntutan Mutu

JIT Manufacturing menuntut ketepatan waktu produksi dan penyerahan produk akhir
kepada pelanggan maupun produk antara dari satu tahap produksi ke tahap berikutnya.
Untuk menjamin ketepatan waktu dituntut produksi tanpa cacat atau rusak, dan bahan baku
sesuai spesifikasi yang ditetapkan tanpa cacat, serta kondisi mesin dan ekuipment produksi
tanpa kerusakan. Untuk menghasilkan produk bermutu dibutuhkan pengendalian
menyeluruh atau total quality control (TQC). TQC merupakan konsep pengendalian yang
meletakkan tanggungjawab pengendalian di pundak setiap karyawan yang terllibat dalam
proses pembuatan produk, sejak desain, proses produksi, sampai produk mencapai
pembeli. Oleh karena itu karyawan didorong agar berusaha menghasilkan “zero defect”.
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage
time time time time
Value-added
activities
Non-value-added activities
JIT
Manufacturing
TQC
Zero Defect
JIT
Zero Inventory
Cellular
Manufacturing

Berbagai faktor yang Mendorong Penggunaan Teknologi Informasi Maju dan Persyaratan untuk Menjadi World Class Company

Fleksibel merupakan tuntutan pasar yang senantiasa menghendaki perusahaan
mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan konsumen yang selalu
berubah. Fleksibel menuntut manajemen perusahaan secara terus menerus melakukan
perbaikan manfaar yang terkandung di dalam produk dan jasa konsumen.
Perkembangan teknologi informasi mengakibatkan konsumen mudah melakukan
akses terhadap mutu produk dan jasa yang akan mereka beli. Dengan demikian, hanya
perusahaan yang mampu menghasilkan produk dan jasa yang memenuhi mutu yang
dibutuhkan konsumen, yang mampu menjadi pemimpin dalam persaingan di pasar.
Biaya merupakan faktor penting dalam menjamin kemenangan perusahaan dalam
persaingan di pasar. Konsumen akan memilih produsen yang mampu menghasilkan produk
dan jasa yang memiliki mutu tinggi dengan harga yang murah. Harga murah hanya dapat
dihasilkan oleh produsen yang secara terus-menerus melakukan perbaikan terhadap
aktivitas penambah nilai (value added activities), dan yang senantiasa berusaha
menghilangkan aktivitas bukan penambah nilai (non value added activities) bagi
konsumen.
Value-Added Activities Strategy vs Non-value-Added Activities Strategy
Dalam proses pembuatan produk diperlukan throughput time yang merupakan keseluruhan
waktu yang diperlukan untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi. Throughput time
dibagi menjadi empat komponen. Pengklasifikasian empat komponen throughput time
sebagai value added activities dan non value added activities dilukiskan sebagai gambar
berikut:
Global Village
Global
Competition
World Class
Company
Enterprice
Excelence
Fleksibel Produk Bermutu Cost Effective
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 8
Value added activities strategy. Dalam posisi sebagai negara pemenang perang (PD II),
perusahaan manufaktur di USA menerapkan strategi memasuki pasar dunia dengan
menekankan pada penyempurnaan value added activities dengan mengesampingkan non
value added activities. Non value added activities dianggap sebagai aktivitas yang tidak
dapat dihindari dalam proses produksi, sehingga diperlukan berbagai model untuk
membenarkan keberadaannya. Berikut gambar strategi perusahaan USA:
Non value added activities strategy. Produsen jepang menemui kesulitan dalam memasuki
pasar dunia, jika menerapkan strategi yang sama dengan yang ditempuh oleh produsen
USA. Produsen Jepang menitikberatkan strategi produksinya pada usaha-usaha untuk
menghilangkan non value added activities, sementara itu mereka juga mengambil semua
penyempurnaan value added activities yang dilakukan produsen Amerika. Berikut strategi
perusahaan Jepang dalam memasuki pasar dunia pasca PD II:
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage
time time time time
Value-added
activities
Non-value-added activities
Throughput time = Processing + Inspection + Moving + Waiting / Storage
time time time time
Value-added
activities
Non-value-added activities
Time and
Motion Study
Acceptable
Quality Level
EOQ
Safety Stock
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 9
Pada pasca PD II perusahaan USA juga menggunakan Tecnology Driven Strategy,
sedangan perusahaan Jepang menggunakan Market Driven Strategy. Tecnology Driven
Strategy adalah suatu cara berfikir manajemen yang meletakkan teknologi sebagai
pendorong perusahaan memasuki pasar. Market Driven Strategy adalah suatu cara berfikir
manajemen yang memberi prioritas kepada persyaratan pasar atau konsumen dibandingkan
dengan keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh perusahaan. Perhatian manajemen
dicurahkan terhadap kecenderungan perkembangan pasar dan apa yang diinginkan dan
dibutuhkan konsumen.
Implementasi Just in Time (JIT) Manufacturing
Dalam filosofi JIT, perusahaan hanya memproduksi atas dasar permintaan, tanpa
memanfaatkan tersedianya persediaan dan tanpa menanggung biaya persediaan. Setiap
operasi hanya memproduksi untuk memenuhi permintaan dari operasi berikutnya. Produksi
tidak akan terjadi sebelum ada tanda dari proses selanjutnya yang menunjukkan
permintaan produksi. Suku cadang dan bahan tiba pada saat yang ditentukan untuk dipakai
dalam produksi. Dalam JIT, produksi ditentukan oleh permintaan. JIT merupakan usaha
untuk mengurangi waktu penyimpanan (storage time) yang merupakan salah satu akibat
dari aktivitas bukan penambah nilai.

TREND YANG MEMPENGARUHI AKUNTANSI MANAJEMEN

Trend yang menyebabkan perubahan akuntansi manajemen adalah:
1. Kemajuan teknologi informasi.
2. Implementasi just-in time (JIT) manufacturing.
3. Meningkatnya tuntutan mutu
4. Meningkatnya diversifikasi dan kompleksitas produk, serta semakin pendeknya
daur hidup produk.
5. Diperkenalkannya computer-integrated manufacturing.
Kemajuan Teknologi Informasi
Perkembangan teknologi informasi menyebabkan dunia menjadi seperti kampung
saja (ditinjau dari sudut bisnis), batas-batas antar negara menjadi semakin tidak jelas
dengan semakin meluasnya perdagangan bebas di seluruh dunia dan persaingan bersifat
global dan tajam. Sifat persaingan ini menyebabkan laba yang diperoleh perusahaanperusahaan
yang memasuki tingkat persaingan dunia menjadi menciut. Penciutan laba
memaksa manajemen mencari berbagai strategi baru yang menjadikan perusahaan mampu
bertahan dan berkembang. Hanya perusahaan-perusahaan yang manajemennya berhasil
menjadikan perusahaannya memiliki keunggulan pada tingkat dunialah yang mampu
bertahan dan berkembang pada situasi persaingan global dan tajam.

SEJARAH AKUNTANSI MANAJEMEN

Kebanyakan prosedur perhitungan harga pokok produk (product costing) dan
akuntansi manajemen yang digunakan pada abad 20 dikembangan antara tahun 1880 dan
1924. Perkembangan sebelumnya (sampai tahun 1914) menekankan pada perhitungan pada
perhitungan harga pokok produk pada tingkat manajerial yaitu penelusuran tingkat laba
perusahaan ke tiap produk dan menggunakan informasi ini untuk pengambilan keputusan
strategis.
Mulai tahun 1925, setelah dikembangkannya pasar modal di USA, hampir semua
usaha akuntansi manajemen untuk menghasilkan informasi bagi pemakai intern kemudian
dihentikan dan diganti dengan penentuan harga pokok persediaan (inventory costing), yang
merupakan pembebanan biaya produksi kepada produk sedemikian rupa sehingga harga
pokok persediaan dapat dilaporkan kepada pemakai eksternal dalam laporan keuangan.
Laporan keuangan telah menjadi kekuatan yang membentuk desain sistem
akuntansi biaya. Manajer dan perusahaan bersedia menerima informasi biaya rata-rata
secara agregat atas tiap produk, karena mereka merasa tidak membutuhkan informasi biaya
masing- masing produk yang lebih terinci dan akurat mengenai tiap produk.
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 6
Dalam tahun 1950-an dan 1960-an telah dilakukan beberapa usaha untuk
memperbaiki manfaat sistem akuntansi biaya konvensional untuk kepentingan manajemen.
Diperkenalkannya variable costing untuk penyempurnaan penentuan harga pokok produk
pada dasarnya ditujukan untuk memperbaiki penentuan harga pokok persediaan yang
disajikan dalam neraca dan dalam perhitungan rugi laba. Perbaikan akuntansi biaya pada
saat itu pada hakikatnya hanya terpusat pada bagaimana membuat informasi akuntansi
keuangan lebih bermanfaat bagi pemakai luar, tidak ditujukan untuk menghasilkan
informasi akuntansi yang khusus diperuntukkan bagi kepentingan manajemen.
Pada tahun 1980-an dan 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek
akuntansi manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani kebutuhan manajerial.
Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat lebih berguna, dan yang menjelaskan secara
rinci penggunaan masukan, dibutuhkan untuk memungkinkan manajer meningkatkan
kualitas, produktifitas, dan mengurangi biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan
akuntansi biaya manajemen tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan
sistem akuntansi manajemen baru yang dapat memenuhi kebutuhan lingkungan ekonomi
dewasa ini.

TIPE INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN

Informasi akuntansi manajemen dapat dihubungkan dengan tiga hal: obyek informasi
(produk, departemen, aktivitas), alternatif yang akan dipilih, dan wewenang manajer. Oleh
karena itu informasi akuntansi manajemen dibagi menjadi tiga tipe informasi:
1. Informasi akuntansi penuh (Full Accounting Information).
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 4
2. Informasi akuntansi diferensial (Differential Accounting Information).
3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responbility Accounting Information).
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
Informasi Akuntansi Penuh
Informasi akuntansi penuh mencakup informasi masa lalu maupun informasi
masa yang akan datang. Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa lalu
bermanfaat untuk: pelaporan informasi keuangan kepada manajemen puncak dan pihak
luar perusahaan, analisis kemampuan menghasilkan laba, pemberian jawaban atas
pertanyaan “berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk sesuatu”, dan penentuan harga jual
dalam cost type contract.
Informasi akuntansi penuh yang berisi informasi masa yang akan datang
bermanfaat untuk: penyusunan program, penentuan harga jual normal, penentuan harga
transfer, dan penentuan harga jual yang diatur oleh pemerintah.
Informasi Akuntansi Diferensial
Informasi akuntansi diferensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya dalam alternatif tindakan yang lain.Informasi akuntansi
diferensial mempunyai dua unsur pokok: merupakan informasi masa yang akan datang dan
berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil keputusan. Informasi akuntansi
diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (differential
costs), yang hanya bersangkutan dengan pendapatan disebut dengan pendapatan diferensial
(differential revenue), dan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva diferensial
(differential assets).
Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi aktiva,
pendapatan, dan/atau biaya yang dihubungkan dengan manajer yang bertanggungjawan
atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi akuntansi pertanggungjawaban
merupakan informasi yang penting dalam proses pengendalian manajemen karena
informasi tersebut menenkankan hubungan antara informasi keuangan dengan manajer
yang bertanggungjawab terhadap perencanaan dan pelaksanaannya. Informasi akuntansi
pertanggungjawaban dengan demikian merupakan dasar untuk menganalisis kinerja
manajer dan sekaligus untuk memotivasi para manajer dalam melaksanakan rencana
mereka yang dituangkan dalam anggaran mereka masing-masing.
Hand out Akuntansi Manajemen: Peranan, Sejarah dan Arah Akuntansi Manajemen
Pengampu: Haris Wibisono, S.E., M.Si., Ak 5
Tipe Informasi Manfaat
Akuntansi
Manajemen
(Aktiva, Pendapatan,
dan/atau Biaya)
Informasi Masa Lalu Informasi Masa yang akan
Datang
Informasi Akuntansi
Penuh (Full accounting
information)
•Pelaporan informasi
keuangan
•Analisis kemampuan
menghasilkan laba
•Jawaban atas pertanyaan:
“Berapa biaya yang telah
dikeluarkan untuk sesuatu ?”
•Penentuan harga jual dalam
cost type contract
•Penyusunan program
•Penentuan harga jual
normal
•Penentuan harga transfer
•Penentuan harga jual dalam
perusahaan yang diatur
dengan peraturan
pemerintah
Informasi akuntansi
diferensial (Differential
accounting
information)
tidak ada
•Pengambilan keputusan
pemilihan alternatif, baik
jangka pendek maupun
jangka panjang
Informasi akuntansi
pertanggungjawaban
(Responbility
accounting
information)
•Penilaian kinerja manajer
•Pemotivasian manajer
•Penyusunan anggaran